Suri Penerbit Bandung

Bagikan ini informasi pada semua orang yang anda kenal, karena hanya kami yang menerbitkan buku-buku khusus untuk pendidikan bagi para mahasiswa dan guru-guru seluruh Indonesia, karena melalui anda masa depan pendidikan Indonesia akan lebih baik.

Jumat, 17 Desember 2010

MENGAJAR DAN DEMENSI-DIMENSI BELAJAR

Para calon guru pada lembaga-lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan Guru-guru pada Jenjang-jenjang Pendidikan Dasar & Menengah, dan Dosen-dosen/Asisten-asisten Dosen pada Jenjang Pendidikan Tinggi dapat mempergunakan pula buku ini untuk memperluas wawasannya tentang paradigma-paradigma baru “Mengajar & Dimensi-dimensi Belajar” masa kini.
Patut diakui bahwa ada usaha-usaha perubahan ke arah itu, misalnya kebijakan “link and match” (keterkaitan & kesepadanan) yang dicanangkan oleh Menteri Depdikbud kita sekarang - dengan penye-lenggaraan Sekolah-sekolah Menengah Keteram-pilan, sistem Permagangan murid-murid sekolah-sekolah tersebut di Perusahaan-perusahaan, dan sebagainya.
Namun, inisiatif-inisiatif perubahan pendidikan itu belum menyentuh secara langsung “jantung” permasalahan, yaitu kerelasian yang dinamik dan sistemik di antara “bagaimana guru-guru mengajar” dan “bagaimana murid-murid belajar”.
Dalam upaya termaksud, buku ini mencoba memperkenalkan suatu model instruksional (hasil riset lebih dari 30 tahun di USA) yang disebut Dimensi-dimensi Belajar. Model instruksional ini didesain untuk  memfokuskan usaha-usaha reformasi dan transformasi mengenai “authentic student learning” dengan mengubah paradigma instruksional sekarang untuk merefleksikan tentang “bagaimana sebenarnya murid-murid belajar”.
vi
 
Kerangka Dimensi-dimensi Belajar yang diperke-nalkan di sini disusun berdasarkan asumsi bahwa proses belajar mencakup interaksi-interaksi dinamik di antara lima tipe atau Dimensi Berpikir : (1) sikap-sikap & persepsi-persepsi positif terhadap belajar, (2) berpikir terkandung dalam penguasaan & pengintegrasian pengetahun, (3) berpikir terkandung dalam perluasan & penghalusan pengetahuan, (4) berpikir terkandung dalam penggunaan pengetahuan secara bermakna, dan (5) kebiasaan-kebiasaan berpikir produktif.
Asumsi tentang lima tipe/dimensi berpikir itu menekankan bahwa belajar merupakan suatu proses mengkonstruk pengertian-pengertian. Pelajar-pelajar di kelas harus mampu meningkatkan dan mengembangkan secara sistematik dimensi-dimensi itu, jika mereka mau menjadi pelajar-pelajar konstruktif – dengan mengga-lakkan kapasitasnya untuk mengembangkan respon-sibilitas bagi belajarnya sendiri dan dengan pengetahu-annya tentang bagaimana mengases atau mengevaluasi pertumbuhannya sendiri. Sasaran intinya, ialah agar murid-murid menjadi pelajar-pelajar independen yang dapat mengaktualisasi abilitasnya untuk terus belajar sepanjang hayat.
Keistimewaan model Dimensi-dimensi Belajar yang diperkenalkan bagi usaha-usaha perbaikan dan/atau peningkatan kualitas pendidikan melalui reformasi & transformasi pengajaran (dari kelas-kelas tradisional menjadi kelas-kelas kontemporer) ialah penekanannya pada penggunaan & pengintegrasian secara aktual “apa sebenarnya belajar” dalam proses instruksional.
Diharapkan, moga-moga setiap tenaga pengajar menjadi pakar tentang belajar dan memanfaatkan pengetahuannya itu untuk mengembangkan dan mengintegrasikan kurikulum, pengajaran, dan asesmen. Dimensi-dimensi Belajar yang diperkenalkan dalam buku ini – bila dipahami & diimplementasikan secara konsisten – dapat memberikan suatu kerangka dasar untuk lebih memahami dinamika mengajar & belajar, dan dapat mengembangkan kemitraan belajar di antara pengajar dan pelajar.
Mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi usaha-usaha tersebut.
Pada edisi ke 2 ini, Buku itu “di-review” dan dipandang masih relevan dan amat fungsional bagi para tenaga pendidik – pada Jenjang-jenjang Pendidikan Dasar & Menengah, dan Pendidikan Tinggi – dalam memper-baiki Strategi-strategi Instruksionalnya, berwawasan Dimensi-dimensi Belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar